Rusia Kaya Energi, Namun Banyak Warga Kedinginan Di Rumah Sendiri

Rabu, 24 Januari 2024 - 11:40 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Talamus.id – Ribuan warga Rusia terkena imbas kegagalan sistem penghangat rumah di seluruh negeri, tergolong di ibu kota Moskow dan daerah pinggirannya. Karena infrastruktur metode pemanasnya terlalu renta dan sekarang mulai rusak di banyak sekali tempat.

Gelombang kerusakan tata cara pemanas ruangan dimulai pada bulan Desember dan tidak memperlihatkan gejala akan berhenti. Minggu lalu, minimal 16 orang menderita luka bakar di kota Nizhny Novgorod di saat pipa pemanas berskala besar meledak dan menyemburkan air mendidih ke jalan. Kegagalan jaringan pipa juga menyebabkan lebih dari 3.000 orang tak mempunyai penghangat ruangan, menurut posting di platform Telegram. Sehari sebelum tragedi di Nizhny Novgorod, suatu titik pemanas di kota Oryol mati, sehingga pedoman listrik terputus ke rumah-rumah, taman kanak-kanak, dan sekolah-sekolah.

Kerusakan paling parah terjadi di Klimovsk, suatu distrik di kota Podolsk, hanya 50 kilometer dari Moskow. Pada tanggal 4 Januari, suhu turun menjadi minus 34 Celcius — suhu terdingin di daerah tersebut setidaknya dalam 40 tahun terakhir. Pada hari yang serupa, pabrik penghangat Klimovsk rusak. Sekitar 20.000 orang mesti bertahan tanpa penghangat di distrik berpenduduk 50.000 orang itu. Kota-kota lain di kawasan tersebut juga mengalami kegagalan pemanasan selama beberapa hari selama cuaca yang sungguh acuh taacuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Anak-anak tidur dengan pakaian hangat, saya dan suami juga tidur dengan mengenakan sweater, kemeja, dan di bawah dua selimut,” kata seorang wanita kepada outlet gosip Rusia The Insider, seraya menambahkan bahwa suhu di apartemennya tidak melebihi 10 derajat Celcius.

Fasilitas pemanas kota di pabrik amunisi

Para pejabat sungguh lambat merespons. Gubernur Oblast Moskow Andrey Vorobyov membutuhkan waktu tiga hari untuk mengeluarkan pernyataan resmi wacana kerusakan di Klimovsk, dan menyalahkan pemilik instalasi yang membiarkan kerusakan tersebut terjadi. Vorobyov memberikan pihak berwenang sudah melaksanakan pengusutan. “Kami memahami keteguhan setiap orang ada batasnya,” ungkapnya saat ditemui warga.

Gubernur Andrey Vorobyov juga menuduh pemilik pabrik tidak mampu dihubungi selama kala krisis ini, dengan menyebutkan bahwa dua di antaranya tinggal di mancanegara. Masalah ini rupanya menarik perhatian Presiden Rusia Vladimir Putin – yang mendelegasikan Vorobyov untuk menasionalisasi kemudahan pemanas tersebut.

Tapi masalahnya mungkin juga sebab adalah kemudahan pemanas itu berada di lokasi yang sensitif, ialah di dalam pabrik amunisi yang aktif. Pengaturan antara industri militer dan infrastruktur sipil menyerupai itu memang biasa terjadi di abad Uni Soviet. Pabrik amunisi itu sudah diprivatisasi pada 2001, namun struktur kepemilikannya belum dipublikasikan sampai dikala ini. Menurut gunjingan di media Rusia, para manajer pabrik itu yakni orang-orang yang erat dengan Kremlin. Direktur pabrik tersebut, Igor Kushnikov, adalah mantan kolonel badan intelijen Rusia, FSB. Pada Mei 2023, beliau mengambil alih Igor Rudyka – yang kabarnya yaitu salah satu mantan pengawal Putin.

Meskipun beberapa bencana terkait pemanasan terjadi setiap booming cuek di Rusia, pada viral ini terjadi kegagalan pemanasan berturut-turut di banyak kota, mulai dari Novosibirsk di Siberia, Moskow, St. Petersburg, sampai di Kaliningrad.

Negara Adidaya Energi yang Kedinginan?

Secara tradisional Rusia sebetulnya memandang dirinya selaku negara adikuasa energi. Menyusul invasi besar-besaran ke Ukraina, para propagandis bahkan memeperingatkan Uni Eropa dan mengancam akan “membekukan” Eropa dengan menghentikan pengiriman gas. Namun hampir dua tahun setelah perang, pemanasan di Eropa terlihat stabil menghadapi trend acuh taacuh ekstrem, sementara banyak warga Rusia harus kedinginan.

Pihak berwenang Rusia juga sepertinya menyadari kasus ini. Baru-baru ini, Kremlin mulai mengambil tugas eksklusif dalam mengelola jaringan pemanas. Pemerintah pusat juga memberi sinyal akan menyediakan lebih banyak dana.

“Kami masih memakai infrastruktur komunal yang dibuat pada periode Soviet,” kata Svetlana Razvorotneva, anggota badan legislatif Rusia dan anggota komisi yang membidangi teknik perkotaan. “Kami tidak berinvestasi pada modernisasi. Sebaliknya, kami berinvestasi pada pemeliharaan semua infrastruktur yang telah ketinggalan zaman.”

Dia menyertakan bahwa sekitar 40% jaringan penghangat komunal perlu segera diganti.Menurut beliau, Rusia kini bermaksud memodernisasi sistem tersebut. Yaitu dengan investasi senilai 150 miliar rubel, setara 1,7 miliar dolar AS, dalam dua tahun ke depan..

Berita Terkait

Mengejutkan! Israel Rencanakan Serangan saat Pengiriman Bantuan ke Gaza
KEJI! Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina saat Sedang Mengambil Bantuan
7 Fakta Efek Gempa M 7,1 Guncang Perbatasan China
800.000 Warga Ukraina Kabur Hindari Wajib Militer
Senjata Makan Tuan! Niat Racuni Hamas, Gas Beracun Idf Bunuh Tawanan Israel
10 Fakta Iran Dan Pakistan Kini Saling Serang
Rusia TAK TINGGAL DIAM Yaman Dibombardir AS dan Inggris
Krisis Kemanusiaan Gaza: Oxfam Ungkap Rekor Kematian yang Mengejutkan Akibat Agresi Israel

Berita Terkait

Rabu, 6 Maret 2024 - 09:30 WITA

Mengejutkan! Israel Rencanakan Serangan saat Pengiriman Bantuan ke Gaza

Jumat, 1 Maret 2024 - 20:02 WITA

KEJI! Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina saat Sedang Mengambil Bantuan

Rabu, 24 Januari 2024 - 11:40 WITA

Rusia Kaya Energi, Namun Banyak Warga Kedinginan Di Rumah Sendiri

Selasa, 23 Januari 2024 - 19:59 WITA

7 Fakta Efek Gempa M 7,1 Guncang Perbatasan China

Jumat, 19 Januari 2024 - 23:10 WITA

800.000 Warga Ukraina Kabur Hindari Wajib Militer

Jumat, 19 Januari 2024 - 23:04 WITA

Senjata Makan Tuan! Niat Racuni Hamas, Gas Beracun Idf Bunuh Tawanan Israel

Jumat, 19 Januari 2024 - 09:58 WITA

10 Fakta Iran Dan Pakistan Kini Saling Serang

Sabtu, 13 Januari 2024 - 18:18 WITA

Rusia TAK TINGGAL DIAM Yaman Dibombardir AS dan Inggris

Berita Terbaru

Edukasi

Seperti Apa Kebahagiaan dan Cinta Itu?

Senin, 29 Apr 2024 - 17:54 WITA