7 Fakta Efek Gempa M 7,1 Guncang Perbatasan China

Selasa, 23 Januari 2024 - 19:59 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Talamus.id – Gempa besar telah mengguncang bagian barat Tiongkok. Gempa tersebut terasa hingga luar negeri.

Berikut adalah rangkuman tujuh fakta ihwal gempa di daratan perbatasan Asia Tengah ini, Selasa (23/1/2024).

1. Kekuatan gempa

Dilansir Reuters, Gempa ini berkekuatan Magnitudo (M) 7,1. Gempa ini berguncang dini hari ialah pukul 02.00 waktu lokal, pada Senin (22/1/2024)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedalaman gempa M 7,1 itu ada pada 10 km dalam bumi, ialah di kawasan Wilayah Otonomi Uyghur-Xinjiang, China. Letaknya ada pada jarak 140 km sebelah barat kota Aksu, berlokasi di area pegunungan tapal batas negara China dengan Kyrgyzstan.

Kawasan ini ada di perbatasan China akrab dengan negara-negara Asia Tengah, adalah erat dengan Kyrgyzstan, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Gempa ini terasa sampai Ibu Kota Kyrgyzstan, Almaty. Di Almaty, magnitudonya menjadi 6,7 Skala Richter.

2. Gempa susulan di atas M 5

Tak lama sehabis guncangan gempa M 7,1 di Xinjiang itu, gempa susulan tiba. Gempa susulan berkekuatan lebih dari M 5.

Tercatat tiga gempa lagi di kawasan tersebut, dengan kekuatan 5,5 dan 5,1 dan 5,0.


3. Terasa hingga luar negeri

Getaran gempa di Xinjiang China tersebut terasa sampai negara-negara tetangga, bahkan sampai ke negara yang jauh.

Dilansir AFP, Selasa (23/1/2024), di kota terbesar Kazakhstan, Almaty, warga meninggalkan rumah mereka dan berkumpul di luar meskipun cuaca acuh taacuh. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan.

Guncangan yang disusul gempa susulan sekitar 30 menit lalu juga dinikmati di Uzbekistan.

Saluran TV setempat di ibu kota India, New Delhi, melaporkan gempa memiliki pengaruh terjadi di kota tersebut, yang berjarak sekitar 1.400 kilometer dari pusat gempa di China.

4. USGS prediksi ada korban jiwa

Lembaga yang mengurusi gempa, semacam BMKG, di Amerika Serikat (AS) ialah Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), memprediksi gempa besar itu kemungkinan menjadikan korban jiwa. Kendati demikian, USGS belum menerima laporan korban di daerah pegunungan dan pedesaan tempat gempa terjadi.

“Kerusakan signifikan mungkin terjadi dan tragedi memiliki potensi meluas,” kata laporan tersebut.

 

5. Gempa timbulkan korban luka-luka

Dikutip Xinhua dari AFP, gempa M 7,1 itu menimbulkan sekitar 50 orang mengalami luka-luka. Kementerian Kesehatan Kazakhstan melaporkan bahwa 44 orang yang mengalami “aneka macam” jenis luka mencari proteksi di kota Almaty.

Untuk pemberitahuan korban di China hingga berita ini ditulis, lokasi sentra gempa, korban hanya disebut sedikit. Menurut artikel akun Weibo milik pemerintah Xinjiang, sekitar enam korban luka yang lain ada di distrik Akqi, China, dengan dua korban di antaranya mengalami luka serius.

Laporan kantor informasi Xinhua menyebut otoritas setempat mengerahkan tim khusus ke sentra gempa, sedangkan sekitar 800 orang bersiaga untuk misi perlindungan peristiwa besar-besaran.

Puluhan korban luka tanggapan gempa itu dilaporkan mencari proteksi medis hingga ke Almaty, kota paling besar di Kazakhstan, yang mempunyai batas dengan Xinjiang dan Kyrgyzstan. Kementerian Kesehatan Kazakhstan melaporkan bahwa 44 orang yang mengalami “aneka macam” jenis luka mencari proteksi di kota Almaty.

6. Dampak kerusakan bangunan di China

AFP menuliskan, total 47 bangunan di wilayah Xinjiang tersebut runtuh tanggapan gempa, sementara 78 bangunan yang lain mengalami kerusakan. Dua gedung permukiman dan kandang ternak ambruk di area dekat sentra gempa, yaitu di pedesaan distrik Wushi, dengan pasokan listrik padam untuk sementara waktu.

7. WNI di Kazakhstan aman

Kazakhstan, tergolong sentra kota Almaty, yaitu daerah yang relatif akrab dengan pusat gempa. Ada sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Kazahstan. Mereka semua kondusif.

“Kami sejak tadi malam sudah berafiliasi dengan WNI di Almaty dan Astana, semuanya dalam kondisi selamat dan sehat. Sampai pagi ini kami masih mengawasi pergerakan WNI dan semua memberikan tidak ada yang mengalami sesuatu yang tidak dikehendaki,” ujar Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, dalam video yang diterima, Selasa (23/1/2024).

Fadjroel menyampaikan pihak KBRI di Astana tetap memantau pertumbuhan lebih lanjut seusai gempa memiliki pengaruh tersebut. Dia menyampaikan, per pagi ini, WNI di Astana dan Almaty dalam keadaan sehat.

“Jika ada keluarga di Indonesia dan keluarganya di Kazakhstan, utamanya di Almaty dan Astana, kami laporkan mereka semua sehat hingga berita terakhir pagi ini kami sampaikan,” paparnya.

Berita Terkait

Mengejutkan! Israel Rencanakan Serangan saat Pengiriman Bantuan ke Gaza
KEJI! Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina saat Sedang Mengambil Bantuan
Rusia Kaya Energi, Namun Banyak Warga Kedinginan Di Rumah Sendiri
800.000 Warga Ukraina Kabur Hindari Wajib Militer
Senjata Makan Tuan! Niat Racuni Hamas, Gas Beracun Idf Bunuh Tawanan Israel
10 Fakta Iran Dan Pakistan Kini Saling Serang
Rusia TAK TINGGAL DIAM Yaman Dibombardir AS dan Inggris
Krisis Kemanusiaan Gaza: Oxfam Ungkap Rekor Kematian yang Mengejutkan Akibat Agresi Israel

Berita Terkait

Rabu, 6 Maret 2024 - 09:30 WITA

Mengejutkan! Israel Rencanakan Serangan saat Pengiriman Bantuan ke Gaza

Jumat, 1 Maret 2024 - 20:02 WITA

KEJI! Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina saat Sedang Mengambil Bantuan

Rabu, 24 Januari 2024 - 11:40 WITA

Rusia Kaya Energi, Namun Banyak Warga Kedinginan Di Rumah Sendiri

Selasa, 23 Januari 2024 - 19:59 WITA

7 Fakta Efek Gempa M 7,1 Guncang Perbatasan China

Jumat, 19 Januari 2024 - 23:10 WITA

800.000 Warga Ukraina Kabur Hindari Wajib Militer

Jumat, 19 Januari 2024 - 23:04 WITA

Senjata Makan Tuan! Niat Racuni Hamas, Gas Beracun Idf Bunuh Tawanan Israel

Jumat, 19 Januari 2024 - 09:58 WITA

10 Fakta Iran Dan Pakistan Kini Saling Serang

Sabtu, 13 Januari 2024 - 18:18 WITA

Rusia TAK TINGGAL DIAM Yaman Dibombardir AS dan Inggris

Berita Terbaru

Edukasi

Seperti Apa Kebahagiaan dan Cinta Itu?

Senin, 29 Apr 2024 - 17:54 WITA