Talamus.id – Maya, Ibu dari salah satu tawanan Israel yang ditawan Hamas di Gaza menyampaikan bahwa tentara Israel sudah sengaja membunuh putranya dengan gas beracun.
Mayat anaknya didapatkan di terowongan Hamas tanpa luka tembak. Ibu dari seorang serdadu Israel yang ditawan di Gaza oleh Hamas menyebut tentara Israel sudah membunuh putranya dengan gas beracun.
Tentara Israel memberitahukan keluarga tawanan perang Ron Sherman, Nick Beiser dan Elia Toledano bahwa susah dipercayai menyeleksi penyebab akhir hayat mereka.
“Perwakilan IDF datang di keluarga serdadu yang disandera, Sersan Ron Sherman dan Kopral Nick Beiser, untuk mengumumkan mereka ihwal temuan tentang kematian mereka di penawanan Hamas pada Selasa malam.”
Surat kabar tersebut melaporkan bahwa tentara pendudukan mengambil mayat mereka dari terowongan Al-Qassam di kamp Jabalya pada tanggal 14 Desember.
Operasi pembantaian dengan gas ini mengingatkan cara NAZI. Di mana, Nazi mulai bereksperimen dengan gas beracun untuk kebutuhan pembantaian massal pada selesai 1939.
“Di erat tempat mayat-mayat itu didapatkan, IDF menyerang suatu terowongan di mana komandan divisi utara Gaza, Ahmad Al Ghandour, terbunuh,” tambah surat kabar itu, dan mencatat bahwa “pengusutan menunjukkan bahwa pada dikala serangan itu terjadi, IDF tidak mengetahui eksistensi sandera di tempat tersebut. Selain itu, pasukan yang mendapatkan mayat mereka selama penggeledahan di terowongan tidak memiliki gunjingan intelijen sebelumnya ihwal eksistensi mereka.”