Talamus.id, Makassar – Andi Ibrahim, yang dikenal sebagai bos besar dalam kasus pencetakan uang palsu di UIN Alauddin Makassar, kini menjadi sorotan publik. Pria yang tinggal di Jalan Sunu 3, Kota Makassar ini, tidak hanya terlibat dalam praktik ilegal, tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan di kalangan elite politik di Sulawesi Selatan.
Keterlibatan Andi Ibrahim dalam sindikat uang palsu ini terungkap setelah pihak kepolisian, khususnya Polres Gowa, berhasil membongkar jaringan yang melibatkan 17 tersangka, termasuk dirinya. Penangkapan ini mengungkap fakta mengejutkan mengenai peran Andi Ibrahim sebagai otak di balik sindikat tersebut. Rumahnya, yang kini menjadi lokasi penyelidikan, sebelumnya pernah digunakan sebagai tempat pertemuan para elite politik nasional.
Salah satu pertemuan penting yang berlangsung di rumah Andi Ibrahim adalah pada tanggal 14 Juli 2023, di mana Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, hadir bersama Ketua DPW PKS Sulsel, Muhammad Amri Arsyid. Pertemuan ini diadakan setelah sesi Dialog Kebangsaan yang diadakan di Makassar, di mana Andi Ibrahim berperan sebagai tuan rumah. Dalam kesempatan tersebut, ia juga dikenal sebagai tokoh penting yang berkontribusi dalam membangun jaringan PKS di Sulsel.
Andi Ibrahim mengklaim bahwa ia pernah menjabat sebagai Dewan Pakar PKS Sulsel, menunjukkan kedekatannya dengan partai tersebut. Dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi PKS Sulsel, ia menegaskan loyalitasnya kepada partai yang dianggapnya modern dan terbuka.