TALAMUS.ID, TAKALAR – Berolahraga adalah salah satu cara menjaga kebugaran tubuh, hal ini dirasakan salah seorang Purnawirawan Polri di Takalar. Haji Lukman yang akrab dengan sapaan, Daeng Ngewa itu telah menjalani hari-hari pensiunnya dengan tetap bermain tennis lapangan
Meski sudah lima tahun hengkang dari institusi bayangkara, Ia masih terlihat bugar beraktifitas. Bahkan, setiap pagi pria berusia 63 tahun itu menghabiskan waktunya bermain tennis dilapangan Indoor Pelti Takalar, Sulsel.
Saat ditemui, Haji Lukman sempat menyampaikan resep dirinya bisa aktif dan bugar sampai hari ini, Ia pun bercerita jika kesehatan fisik dan mental itu kunci dari kebugaran tubuh dan paling utama. Menurutnya, harus mendekatkan diri kepada sang pencipta.
” alhamdulillah segala puji bagi Allah, kondisi kesehatan yang saya dapat adalah karuniyaNya. Namun, kita butuh ihtiar dengan tetap menjaga fisik dan mental. Contohnya berolahraga dan bersilaturahim” Kata H.ewa saat ditemui dilapangan. Sabtu, 12 Agustus 2023 Pagi.
Mantan pimpinan Cabang Muhammadiyah Polongbangkeng itu pun mengaku, jika sampai hari ini dirinya masih bisa bermain tennis lapangan sampai dua set, bahkan untuk bertanding di event-event kejuaraan Tennis masih bisa
“Saya masih bisa main dua set sehari dan kalau ditawarkan bermain diturnamen, Insya Allah masih bisa” Ungkap pria kelahiran Gowa itu
Pagi ini, Haji Lukman kembali berolahraga tennis bersama beberapa rekannya, Ia pun berpasangan dengan, Haji Sakarang pensiunan PNS Kementrian Agama (Kemenag) Ia juga salah satu tokoh Nahdatul Ulama (NU) Takalar.
Tak tanggung-tanggung kedua penggiat dakwah beda bendera ini menantang, Suady Deang Janji perwira TNI berpangkat dua balok yang masih aktif, Daeng Janji pun kali ini memilih berpasangan dengan, Arifuddin Daeng Ngitung seorang Guru olahraga senior di SMP 1 Takalar
Permainan persahabatan beda usia itu pun berlangsung penuh drama, sorak dan teriakan terdengar ramai, sesekali mereka saling protes sampai akhir permainan. Haji Lukman bersama Haji Sakarang pun harus mengakui kekalahannya dihadapan, Daeng Janji dan, Daeng Ngitung.
Seusai permainan mereka pun kembali berkumpul dikursi istirahat fasilitas area lapangan tersebut. Sesekali para maniak tennis itu saling bergurau lepas, tak terlihat sama sekali aura kesedihan dan ketegangan diatara mereka.
Bagi pemain Fajar ini, permainan olahraga tennis itu hanya sekedar sendau gurau dan pengisi waktu, sekaligus menjaga silaturahim. Dan yang utama bagi mereka adalah menikmati keringat dipagi hari agar tetap bugar. “Kalah dan menang hanya pelengkap permainan” Ujar Dg Janjhi
Sungguh pemandangan yang menarik dihari senja, menua dan bahagia adalah cita-cita yang diidamkan semua orang. Meski tak banyak yang bisa merasakannya, kesehatan adalah harta paling berharga yang jarang disyukuri. Cerita tentang Haji Lukman Dan Haji Sakarang, dua tokoh beda organisasi ini semoga menjadi Inspirasi untuk mereka yang ingin menua dan bahagia.