Eks Komandan NII : Pikiran dan Tenaga Saya untuk NKRI dan Pancasila

Talamus.id, Jakarta – Mantan Gubernur Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah (KW) 9 Jawa Barat, Asep Muhargono, mengungkapkan bahwa dirinya sebagai eks NII akan selalu siap membantu pemerintah untuk memediasi kelompok jaringan NII guna bisa kembali bergabung dengan NKRI.

Ungkapan tersebut disampaikan, Asep, saat silaturahmi bersama Mabes Polri. Saat ditemui, Asep yang warga Kampung Cipondoh Girang RW 12, Desa Cinunuk ini, yang didampingi Yanyang salah seorang eks NII Jabar, menjelaskan, bahwa dirinya sudah setia pada NKRI.

“Jujur, jika ada orang-orang yang masih meragukan, nyinyir dan memandang sebelah mata jika saya masih berseberangan dengan pemerintahan RI yang sah, itu tidak benar. Untuk saya, termasuk ribuan eks anggota NII KW 9, NKRI harga mati,” ucap Asep, Jakarta, Senin (23/11).

Diketahui, Asep Muhargono, bergabung dengan NII tahun 1987 saat berusia 24 tahun. Asep berperan mencari dukungan, merekrut, menampung dan membaiat serta mencuci otak anggota baru untuk mendukung didirikannya NII dengan presidennya/imam negara An. Panji Gumilang.

Menurut Asep, kecintaan terhadap NKRI dan Pancasila dan melupakan NII ini, sejak tahun 2012 yang ditandai dengan pembacaan deklarasi. Lalu lanjutnya, Deklarasi tersebut bahkan sudah dilakukan sosialisasi kepada seluruh eks anggota NII.

“Deklarasi diawali tahun 2012 yang ditindaklanjuti dengan sosialisasi terhadap ribuan eks anggota NII. Bahkan pembacaan deklarasi “cinta NKRI” dan “NKRI harga mati”, untuk melupakan NII setiap setahun sekali saat 17 Agustus, dimana tanggal dan bulan kemerdekaan RI ini, deklarasi kami bacakan,” pungkas Asep.

Asep Muhargono lebih lanjut menjelaskan, dirinya yang telah lama melintang di NII KW 9 Jabar dan bahkan menduduki jabatan strategis sebagai Gubernur menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang keliru. Sehingga menurutnya, kepada semua eks NII KW 9 Jabar agar fokus menjaga NKRI.

“Setelah lama malang melintang di NII KW 9 Jabar dengan posisi gubernur/panglima akhirnya saya berpikir, jika yang telah dilakoni ini sangat keliru. Atas kehendak sendiri, tanpa intervensi dan tanpa tekanan dari mana pun, NII akhirnya ditinggalkan karena keliru. Yang benar adalah NKRI dan Pancasila,” ucapnya.

Atas deklarasi “cinta NKRI” dan “NKRI harga mati” dan lupakan NII ini, Asep sangat berharap masyarakat jangan meragukannya dan siap sharing serta berdialog dengan siapapun. Bahkan ungkap Asep, ia bersama ribuan eks anggota NII siap berkiprah demi NKRI dan membela Pancasila.

“Pun kepada eks anggota NII KW 9 di Jabar diminta fokus untuk mencurahkan pikiran dan sumbangan tenaga demi kemajuan NKRI,” katanya.

Jika, ada kelompok tertentu dengan gerakan kriminal, teror, kekerasan dan gerakan inteloransi mengaku anggota NII bisa saja. Itu rupanya sempalannya.

“Yang pasti saya sendiri sudah berkomitmen dan jangan ditanya lagi, jika saat ini pikiran dan tenaga saya demi Pancasila dan NKRI karena NKRI sudah harga mati,” pungkas Asep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *