Talamus.id, Moskow – Serangan militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris di wilayah Yaman telah menimbulkan reaksi tegas dari berbagai negara, termasuk Rusia yang segera mengambil langkah diplomatis dengan melaporkan insiden tersebut kepada Dewan Keamanan PBB.
Rusia, negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin, menganggap bahwa penyerangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris di Yaman merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB. Dilansir dari Aljazirah, Moskow telah mengirimkan pesan kepada anggota Dewan Keamanan PBB, menyatakan keprihatinan mereka terhadap serangan yang terjadi. Rusia bahkan meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah ini.
Pertemuan darurat tersebut dijadwalkan pada Jumat, 12 Januari 2024, pukul 10:00 waktu setempat. Amerika Serikat dan Inggris dilaporkan melakukan serangan di wilayah Yaman pada Kamis, 11 Januari 2024, dengan intensitas yang signifikan. Rusia, dalam laporannya, menekankan bahwa serangan tersebut telah melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB.
Abdul Kadir Almurtada, pejabat Houthi, menyampaikan bahwa Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan di beberapa wilayah di Yaman, termasuk Sanaa, provinsi Hodeida, Saada, dan Damar. Serangan tersebut juga diarahkan ke Bandara Al Hudaydah dan distrik Zabit di wilayah pesisir Laut Merah. Mereka juga melaporkan bahwa serangan itu menargetkan kota Sadah di utara, serta kem Kahlani di sebelah timur kota Sadah.
Rusia berupaya mencari dukungan internasional untuk mengecam serangan ini, sambil menyoroti aksi Yaman yang sebelumnya melakukan serangan di Laut Merah terhadap kapal-kapal komersial. Spanjang waktu, serangan ini menunjukkan eskalasi ketegangan di wilayah tersebut, memicu keprihatinan dan upaya diplomatis dari berbagai pihak.