TALAMUS, Buleleng – Tradisi pembaretan dan penyematan brevet kualifikasi “Yuddhawastu Pramukha” merupakan suatu pengakuan dan penghargaan serta lambang kehormatan bagi Prajurit Infanteri sebagai queen of battle, yakni Prajurit Infanteri yang memiliki kemampuan untuk bergerak disetiap bentuk medan pertempuran yang tidak dimiliki oleh prajurit di luar kecabangan Infanteri.
Sebanyak 40 orang Prajurit Siswa Dikjurtaif Abit Dikmata TNI AD Gel I TA. 2023 Dodiklatpur Rindam IX/Udayana mengikuti tersebut. Selanjutnya, bertindak sebagai pimpin upacara Danrindam IX/Udayana Kolonel Inf Wirawan Eko Prasetyo, S.E., M.H., yang dihadiri oleh Para Dansatdik Rindam IX/Udayana, para Kabag Rindam IX/Udayana, Kapolsek Gerokgak, Ketua Persit KCK Cabang X Rindam IX/Udayana, Ketua Ranting 3 Dodiklatpur beserta pengurus dan undangan lainnya. di Pantai Sendang Pasir Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Sabtu (23/12/2023).
Dalam amanat Danpussenif Letjen TNI Dr. Nugroho, M.M.D.S., M.A., yang dibacakan Danrindam Udayana, menerangkan terkait makna dari pembaretan serta penyematan brevet
Yang suatu pengakuan dan penghargaan serta lambang kehormatan bagi Prajurit Infanteri sebagai queen of battle
Lebih lanjut disampaikan, bahwa Yuddhawastu Pramukha merupakan latihan aplikasi seluruh materi pelajaran yang diterapkan pada kondisi medan dan cuaca yang bervariasi dan faktor taktis lainnya. Latihan ini bertujuan untuk membekali para siswa agar mampu mengaplikasikan taktik dan teknik kecabangan infanteri yang mampu menjalankan tugas dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
“Baru saja kita ikuti bersama prosesi tradisi pembaretan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan seorang prajurit infanteri. Berkenaan dengan itu, saya selaku Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri beserta seluruh keluarga besar Korps Infanteri mengucapkan selamat atas kemampuan yang telah diraih sekaligus mengesahkan pemakaian baret dan brevet Yuddhawastu Pramukha,” ucap Kolonel Wirawan membacakan amanat dari Danpussenif.
Dijelaskannya juga bahwa sejarah telah mencatat bahwa Prajurit Korps Infanteri telah berhasil memenangkan berbagai pertempuran yang menentukan. Itulah mengapa disetiap pertempuran pasti terdapat Prajurit Infanteri karena sejatinya Prajurit Infanteri adalah barisan perang paling depan yang selalu dididik dan dilatih untuk menjadi prajurit yang disiplin, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik prima.
“Saya selaku Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri mengucapkan terima kasih kepada Danrindam, Dandodiklatpur beserta jajarannya yang telah mendidik, melatih dan membentuk Prajurit Infanteri dengan aman, tertib dan lancar. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkahi setiap langkah pengabdian kita kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai,” Tegas Mantan Asintel Kodam Hasanuddin itu
Terlihat suasana penuh haru saat Danrindam Udayana memasangkan baret serta brevet kepada para prajurit, sesekali pria kekar pemilik baret merah itu menatap bangga kepada 40 orang prajurit yang telah melewati berbagai tantangan dan rintangan untuk sampai pada tahap ini.