Talamus.id, – Puasa Tasua dan Asyura jatuh pada tanggal 27 dan 28 Juli 2023 M bertepatan dengan 9 dan 10 Muharram 1445 H. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan Puasa Tasua dan Asyura.
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma Taasuu’aa-a lilaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Saya niat puasa Tasua karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nawaitu shauma aasyuuraa-a lilaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala.”
Hal tersebut berdasarkan hadis berikut ini:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa (sunah) yang paling utama setelah (puasa) di bulan Ramadan adalah (puasa) pada bulan Allah yang al-Muharram (puasa Asyura), dan salat sunah yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam.” (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).
“Dari ‘Aisyah RA, sesungguhnya orang-orang Quraisy dulu pada masa jahiliyah berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah Saw pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga turunnya perintah wajib puasa Ramadan. Rasulullah (setelah wajibnya puasa Ramadhan) berkata barang siapa menghendaki maka ia boleh berpuasa Asyura sedangkan yang tidak mau puasa maka tidak mengapa” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Abdullah bin Abbas Ra berkata saat Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah Saw bersabda: “Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram).” Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah Saw wafat” (HR. Muslim).
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
Bagi umat Islam yang berpuasa sunnah ini, maka baginya akan dihapusakan dosa selama satu tahun yang sudah berlalu.
Hal ini berdasarkan hadis: “Dari Qatadah ra. Ia berkata: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, beliau menjawab: Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang. Dan beliau ditanya lagi tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: Puasa Asyura dapat menghapus dosa yang lalu”. (HR. al-Jama’ah, kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi).
Puasa ini menjadi moment kesempatan bagi umat Muslim untuk bermuhasabah perbuatan-perbuatan masa lalu, banyak beristighfar atas segala khilaf, berintrospeksi diri lebih banyak lagi, dan memohon pengampunan dan pertolongan dari Allah.