Buaya Masuk Toilet Warga di Bone, Kades Nyaris Digigit

Berita  

Talamus.id, – Warga di Kabupaten Bone di Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan kemunculan seekor buaya sepanjang 2 meter di permukiman warga. Buaya yang diamankan di toilet nyaris menerkam kepala desa karena lakban yang ada di mulutnya putus.

“Betul, buaya muncul di lingkungan permukiman warga. Tepat di belakang rumah saya,” kata Warga Desa Solo, Muhammad Yuswandi, di kutip dari detikSulsel.

Buaya itu pertama kali ditemukan di Dusun 3, Desa Solo, Kecamatan Dua Boccoe, Bone pada Minggu malam (12/2). Buaya itu pertama kali muncul di empang milik warga pada pukul 22.00 Wita.

“Suami saya yang pertama kali melihat dan mencoba menangkapnya dengan perahu, tetapi tidak bisa. Oleh karena itu, buaya tersebut dibiarkan saja. Buaya tersebut semakin dekat dengan permukiman karena saya terus mempergunakan senter,” terang Wandi, sapaan akrab Muhammad Yuswandi.

Wandi menceritakan, sekitar pukul 02.00 Wita, buaya itu naik ke belakang rumah dan membuat heboh. Ia langsung memanggil kepala desa untuk menangkap buaya tersebut.

“Pukul 2 pagi, buaya itu naik ke belakang rumah saya dan membuat semua keluarga terbangun. Kami segera memanggil kepala desa. Jadi kepala desa yang menangkap buaya tersebut. Karena kami tidak tahu dimana harus menyimpannya, akhirnya buaya tersebut disimpan sementara di toilet milik suami saya,” jelasnya.

Wandi menambahkan, kepala desa nyaris digigit buaya tersebut saat berada di dalam toilet. Pasalnya, lakban pada mulut buaya putus saat kepala desa masuk hendak mengangkat buaya tersebut.

“Kemarin, kepala desa masuk lagi untuk mengangkat buaya tersebut dan memberikan air. Saat menggenggam kepalanya, lakban di mulutnya putus dan kepala desa hampir digigit,” tutupnya.

Kemunculan buaya di Desa Solo adalah hal yang baru terjadi. Sungai di sekitar rumah milik Wandi tidak terlalu dalam dan hanya digunakan oleh warga untuk menyimpan ikan gabus dan mujair.


“Tapi tiba-tiba itu malam muncul buaya. Sampai sekarang masih ada itu buaya di simpan di WC. Tidak tau nanti Pak Desa itu apakah mau nakasih turun di sungai atau diapakan. Kalau panjangnya kurang lebih 2 meter,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *