Talamus.id – Ternyata, Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang sukses menjangkau pertumbuhan sehabis pandemi Covid-19, melebihi batas dari negara dengan pendapatan menengah ke bawah menjadi menengah atas.
Bank Dunia atau World Bank melaporkan bahwa Indonesia, El Salvador, dan West Bank and Gaza juga berhasil melalui ambang batas dan masuk ke kategori pendapatan menengah ke atas.
Indonesia, El Salvador, dan West Bank and Gaza mempunyai Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita yang nyaris meraih batas atas untuk masuk ke klasifikasi pemasukan menengah atas pada tahun 2021.
Pada tahun 2022, ketiga negara ini mengalami pemulihan ekonomi yang besar lengan berkuasa, dan hal itu sukses mengangkat Indonesia dan dua negara lainnya dari status negara dengan pendapatan menengah ke bawah.
Tiga Negara yang Meningkat Prestasinya ke Kelas Menengah Atas
1. PDB per kapita El Salvador sukses naik dari US$4.140 pada tahun 2021 menjadi US$4.720 pada tahun 2022.
2.PDB per kapita West Bank and Gaza juga meningkat sebesar US$390 dari tahun 2021 menjadi US$4.610 pada tahun 2022.
3. PDB per kapita Indonesia naik sebesar US$440 dari US$4.140 pada tahun 2021 menjadi US$4.580 pada tahun 2022.
“Tidak mengherankan bahwa nyaris semua negara yang mengganti pembagian terstruktur mengenai pemasukan pada tahun 2022 naik ke klasifikasi yang lebih tinggi seiring dengan pemulihan yang berkelanjutan dari pandemi Covid-19,” tulis Bank Dunia, mirip dikutip pada Rabu (5/7/2023).
Bank Dunia menyampaikan bahwa perekonomian El Salvador mengalami kemajuan PDB riil sebesar 2,6 persen, sementara Indonesia terus mengalami pemulihan yang kuat pasca pandemi dengan perkembangan PDB riil sebesar 5,3 persen pada tahun 2022.
Setelah mengalami kemajuan yang besar lengan berkuasa pada tahun 2021 (7,9 persen), perkembangan sebesar 3,9 persen pada tahun 2022 sudah cukup bagi West Bank and Gaza untuk melalui ambang batas dan masuk ke klasifikasi pemasukan menengah ke atas.
Bank Dunia mengklasifikasikan sebuah negara selaku pemasukan menengah atas jikalau mempunyai PDB per kapita antara US$4.466 hingga US$13.845.
Bank Dunia memakai metode Atlas untuk mengklasifikasikan negara-negara berdasarkan pemasukan per kapita. Klasifikasi ini menimbang-nimbang faktor konversi yang diubahsuaikan dengan harga dan mengukur pemasukan memakai dolar AS. Dengan demikian, bank ini berusaha menunjukkan citra yang akurat perihal tingkat pembangunan suatu negara dan kapasitas ekonominya secara keseluruhan. Bank Dunia mengukur PDB menggunakan dolar AS dengan memakai tata cara Atlas untuk konversi mata duit.
Klasifikasi pemasukan Bank Dunia berniat untuk merefleksikan tingkat pembangunan suatu negara, dengan menggunakan GNI per kapita Atlas sebagai indikator kapasitas ekonomi yang luas.
Metode Atlas ini meratakan fluktuasi nilai tukar dengan memakai rata-rata bergerak tiga tahun, sehingga faktor konversi diubahsuaikan dengan harga.
Daftar Negara yang Meningkat Prestasinya Menurut Bank Dunia
Rendah -> Menengah ke bawah:
Guinea
Zambia
Menengah ke bawah -> Menengah atas:
Indonesia
El Salvador
West Bank and Gaza
Menengah atas -> Pendapatan tinggi:
Guyana
American Samoa
Indonesia, selaku negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, telah mencatatkan prestasi hebat dalam upaya mengubah statusnya. Dalam tahun 2022, Indonesia berhasil menyebarkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapitanya sebesar US$440, meraih angka US$4.580 dari US$4.140 pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini menawarkan kekuatan ekonomi Indonesia yang kian meningkat .
Tidak dapat dibantah bahwa pergeseran ini yakni hasil dari pemulihan ekonomi yang solid dan taktik yang efektif dalam menghadapi pandemi. Indonesia berhasil mencatat kemajuan PDB riil sebesar 5,3 persen, sementara El Salvador mencapai 2,6 persen. Keduanya memberikan bahwa kebijakan yang sempurna dan langkah-langkah yang terkoordinasi secara baik bisa membawa dampak nyata dalam menangani tantangan global.
Indonesia, dengan kekayaan alam dan sumber daya manusia yang melimpah, sudah sukses memanfaatkannya dengan baik. Melalui pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh dan pemulihan yang berkelanjutan, negara ini sukses melebihi ambang batas dan meraih penjabaran pendapatan menengah atas. Keberhasilan ini pasti menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia yang sudah berjuang keras untuk meraih kemajuan tersebut.
Perjalanan negara-negara ini memberikan bahwa status pendapatan bukanlah hal yang tetap dan tak terjangkau. Dengan tekad yang besar lengan berkuasa, kebijakan yang sempurna, dan jerih payah, negara-negara mampu mengubah nasib mereka dan mencapai kemajuan yang signifikan. Peran lembaga mirip Bank Dunia dalam menunjukkan dukungan dan panduan juga menjadi faktor penting dalam perjalanan menuju kelas menengah atas.
Melihat prestasi mereka, diperlukan bahwa negara-negara lain akan terinspirasi untuk mengikuti jejak mereka. Dengan melaksanakan transformasi ekonomi yang berkesinambungan, mempergunakan kesempatanyang dimiliki, dan mengutamakan pembangunan insan, negara-negara di seluruh dunia mampu mencapai perkembangan yang serupa.(Bara)