TALAMUS.ID – “Lelah jadi orang sakit” Tulismu dalam sebuah tangkapan story beberapa jam sebelum tarikan nafas terakhirmu. Kamis, 03 Oktober 2024, perjalanan dan petualanganmu berakhir terkubur dikampung yang jauh dari tanah kelahiran.
Sebelum kepergianmu, engkau sering mengeluhkan sesak nafas dimalam hari dan susah tidur, namun gaya penyampaianmu yang santai ditambah guyonan membuat kami tak pernah merasa khawatir.
Kematian sungguh misteri yang tak peduli tempat dan usia. Dikampung perantauan dimana engkau membawa cita, bergulat melawan kerasnya hidup dan mengencap pahit manisnya dunia. Disana, segala luka dan goresan pernah kau dapatkan demi bertahan sampai akhir jejakmu terkubur dalam tanah asing ( Halu oleo)
Kau adalah pahlawan yang menginspirasi bagi kami, kemampuanmu melewati rasa lapar, air mata dan fitnah hidup secara bermartabat menjadi contoh teladan. Kau terima segala resiko demi secercah sinar kebahagiaan dan senyum dalam keluarga
Siang itu, pukul setengah dua siang telfon genggamku bergetar. Hal yang tak biasa, panggilan dari Ibunda masuk berulang kali. Firasat yang kurang baik itu terasa, namun kucoba tuk tetap tenang dan bersangka baik ” kira2 apa gerangan” ucapku lirih dalam hati.
Kuangkat perlahan dan kucoba menyimak setiap diksi yang terucap dari wanita terbaik itu. “Nak meninggal kakakmu” Ucapnya Ibu termulia itu perlahan sambil terisak. Tak terasa bulir air mata pun menetes, detak jantung berpacu kencang, rasa bercampur aduk. Entah kenapa? Mulut terkunci ada kata yang terucap