Talamus.id, – Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, susu memiliki peran penting dalam memenuhi asupan nutrisi mereka. Namun, kenyataannya tidak semua anak dapat mengonsumsi susu, terutama susu sapi yang merupakan bahan dasar dari susu formula. Sekitar 1 dari 10 anak mengalami reaksi negatif ketika mengonsumsi susu sapi, yang dapat disebabkan oleh intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Intoleransi laktosa terjadi karena tubuh anak tidak dapat memproduksi enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa, yaitu gula alami dalam susu. Sementara itu, alergi susu sapi berhubungan dengan reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak diinginkan terhadap protein dalam susu sapi.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri yang muncul ketika anak mengalami intoleransi laktosa dan alergi susu sapi.
Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi adalah dua kondisi yang berbeda tetapi berkaitan dengan susu dan produk susu. Berikut adalah lima ciri atau gejala yang mungkin dialami oleh anak-anak dengan intoleransi laktosa dan alergi susu sapi:
Intoleransi Laktosa:
- Gangguan Pencernaan: Anak dengan intoleransi laktosa mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti kembung, gas, diare, atau mual setelah mengonsumsi produk susu atau makanan yang mengandung laktosa.
- Nyeri Perut: Rasa sakit atau kram perut adalah gejala umum dari intoleransi laktosa. Gejala ini muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa.
- Produksi Gas yang Berlebihan: Anak dengan intoleransi laktosa sering mengalami produksi gas yang berlebihan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa.
- Mual atau Muntah: Beberapa anak mungkin merasa mual atau bahkan muntah setelah mengonsumsi laktosa, terutama dalam jumlah besar.
- Perkembangan Berat Badan yang Lambat: Pada kasus intoleransi laktosa yang parah dan tidak terkontrol, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam meningkatkan berat badan atau pertumbuhan yang terhambat.

Alergi Susu Sapi:
- Ruam Kulit: Anak dengan alergi susu sapi mungkin mengalami ruam kulit seperti dermatitis atau gatal-gatal setelah mengonsumsi susu sapi atau produk susu.
- Gangguan Pencernaan: Alergi susu sapi juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti muntah, diare, atau kolik pada bayi.
- Bengkak atau Gatal-gatal di Wajah: Beberapa anak mungkin mengalami bengkak atau gatal-gatal di sekitar wajah mereka setelah mengonsumsi produk susu sapi.
- Sesak Napas atau Batuk: Gejala yang lebih parah termasuk kesulitan bernapas atau batuk setelah mengonsumsi susu sapi atau produk susu.
- Reaksi Kulit yang Parah: Pada beberapa kasus, anak-anak dengan alergi susu sapi dapat mengalami reaksi alergi yang parah, seperti anafilaksis, yang bisa mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
Penting untuk diingat bahwa gejala yang dialami setiap anak dapat bervariasi. Jika Anda mencurigai anak Anda mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu sapi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk diagnosis yang tepat dan perencanaan diet yang sesuai.
Kesimpulan
Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi adalah dua kondisi yang berbeda yang terkait dengan konsumsi susu dan produk susu. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa, gula alami dalam susu, karena kekurangan enzim laktase. Gejalanya meliputi gangguan pencernaan, seperti kembung, gas, diare, dan nyeri perut. Intoleransi laktosa tidak berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
Sementara itu, alergi susu sapi adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu sapi. Gejala alergi susu sapi meliputi ruam kulit, gangguan pencernaan, bengkak atau gatal-gatal di wajah, dan reaksi yang lebih parah seperti kesulitan bernapas atau anafilaksis.
Penting untuk mengenali gejala-gejala ini agar dapat membedakan antara intoleransi laktosa dan alergi susu sapi, sehingga tindakan yang tepat dapat diambil. Jika ada kecurigaan bahwa anak mengalami salah satu kondisi ini, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Diet yang sesuai dan penghindaran susu atau produk susu yang memicu gejala akan membantu anak untuk mengatasi masalah ini dan tetap sehat.