TALAMUS, TAKALAR – Berbagai inovasi pembelajaran terus dilakukan Sdit Ash Shaff Takalar. Hari ini sekolah yang terletak dijalan poros provinsi itu melakukan aktifitas pembelajaran diluar sekolah. Sebelas murid kelas 4 diajak ketempat pelaku UKM di lingkungan, Sandi, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Jum’at 1 September 2023
Kegiatan tersebut sebagai wujud program dari projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) melalui tahapan ke arah Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan berkunjung langsung ke pelaku usaha yang ada di sekita sekolah,
Siswa-siswi itu akan belajar dari pengrajin gerabah tentang bagaimana proses pembuatan dan pemasaran dari kerajinan lokal tersebut. Pembelajaran ini diharapkan menambah wawasan serta menumbuhkan kemandirian Siswa.
Kedatangan murid-murid itu pun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pemilik usaha pengrajin di lingkungan Sandi tersebut, mereka disambut hangat oleh Dg Lu’mu salah seorang pemilik UKM yang dikunjungi.
Anak-anak itu pun terlihat begitu bahagia saat melihat kerajinan tangan yang terbuat dari tanah liat tersebut, sesekali Dg Lu’mu memberikan kesempatan anak-anak itu untuk memegang langsung gerabah yang sementara dalam proses pembuatan.
Bahkan, Dg Lu’mu mengungkapkan rasa bahagia dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada Siswa Sdit Ash shaff itu. Ia pun tidak keberatan untuk membagi waktu dan mengajarkan cara pembuatan gerabah kepada anak-anak itu, dengan tekun wanita paruh baya itu mulai memperlihatkan proses pembuatan gerabah dari awal sampai finising
Kungai tongi nakke punna nia anak-anak ambattui ero appilajara kammanne” Kata Dg Lu’ mu singkat dengan bahasa Makassar
Sementara wali kelas empat, Ustazah Sulfiah Rajab merasa bangga melihat kebahagiaan dan antusias dari anak-anaknya, ia pun menceritakan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan pembelajaran diluar kelas itu
“Pada kegiatan ini, siswa kelas empat Sdit Ash shaff diajarakan membuat gerabah dari tanah liat, diharapkan pembelajaran yang interaktif ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak aktif” Ujar Sulfiah
Ia pun melanjutkan ceritanya, bahwa pihak sekolah memilih mendatangi pengrajing gerabah karena letaknya yang dekat dari sekolah, dan menurutnya, disini selain belajar membuat gerabah, kegiatan ini memberikan pengalaman untuk melihat buah kerajinan yang bernilai. Anak -anak juga dapat mengenal sentra ekonomi didaerahnya dan mencintai budaya lokal.
“Semoga dengan melihat kegiatan ini murid kami ini akan tumbuh rasa untuk mencintai hasil karya daerahnya sendiri, saya berharap ke depannya diantara mereka ada yg bisa mengangkat derajat para pelaku umkn di mata dunia internasional” Kata Ustazah yang pernah mengajar di SD unggulan itu
Kegiatan belajar diluar kelas ini bukan yang pertama dilakukan sekolah berbasis religius itu, murid-muridnya telah terbiasa dikenalkan dengan lingkungan sosial diluar lingkungan sekolah. Kegiatan perkemahan dan bakti sosial pun sering diadakan untuk membuka wawasan peserta didiknya.