Cerita Bahasa Inggris dan Artinya

Rabu, 5 April 2023 - 11:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Talamus.id,- Storytelling atau bercerita adalah kegiatan yang sering kita jumpai setiap hari. Apapun dapat dijadikan bahan cerita, mulai dari pengalaman kerja, pengalaman bersekolah, kisah lucu, hingga dongeng. Di dunia pendidikan, kegiatan bercerita juga diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Anak-anak diajarkan bercerita tentang banyak hal seperti cerita tentang keluarga, teman, pengalaman hingga cerita dongeng.

Pelajaran bahasa Inggris di sekolah juga mengajarkan kegiatan bercerita yang dikenal dengan sebutan storytelling. Anak-anak diajarkan untuk bercerita sambil mengasah kemampuan dalam menguasai bahasa Inggris.

Storytelling dalam bahasa Inggris tentu membutuhkan beberapa contoh cerita, bukan? Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan delapan contoh teks storytelling yang dapat digunakan untuk bercerita di depan kelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seorang ahli pendidikan bernama Mark Turner memberikan definisi mengenai storytelling. Menurutnya, storytelling adalah kemampuan seseorang untuk mengimajinasikan sebuah pesan yang kemudian disampaikan kepada orang lain dengan cara yang menarik.

Kegiatan storytelling sangat penting dilakukan, terutama dalam masa tumbuh kembang anak-anak. Hal ini dapat membantu anak-anak dalam mengekspresikan ide dalam sebuah cerita serta memperhatikan mimik wajah, bahasa tubuh, dan intonasi.

Contoh Story Telling Singkat


1. The Ant and the Grasshopper
In a field one summer’s day, a Grasshopper was hopping about, chirping and singing to its heart’s content. An Ant passed by, bearing along with great effort an ear of corn he was taking to the nest.

“Why not come and chat with me,” said the Grasshopper, “instead of toiling and moiling away?” “I am helping to lay up food for the winter,” said the Ant, “and recommend you to do the same.” “Why to bother about winter?” said the Grasshopper; “we have got plenty of food at present.”

But the Ant went on its way and continued its toil. When the winter came the Grasshopper found itself dying of hunger, while it saw the ants distributing, every day, corn and grain from the stores they had collected in the summer.
Then the Grasshopper knew…

Moral of the story: Work now and you can reap the benefits then.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Semut dan Belalang
Di Sebuah ladang pada musim panas, seekor belalang sedang berlompat, bersandar dan bernyanyi dalam hati. Seekor semut kemudian lewat di depannya. Dengan kemampuan yang besar membawa sebuah jagung ke sarang nya.

“Kenapa tidak datang dan berkata saja padaku?” kata seekor belalang. “Saya membantu meletakkan makanan untuk musim dingin” kata semut. “Aku menyarankan kamu untuk melakukan hal yang sama”. “Kenapa aku harus khawatir dengan musim dingin, kita punya banyak makanan sekarang” ujar belalang.

Tetapi semut berlalu begitu saja dan melanjutkan pekerjaannya. Ketika musim dingin datang, belalang hampir mati kelaparan dan melihat semut yang mendistribusikan jagung dan biji-biji mereka dari toko yang telah dikumpulkan di musim panas.
Kemudian belalang pun tahu.

Pesan moral: Bersusah-susah sekarang dan kamu akan menikmatinya hasilnya nanti.

2. The Crying Stone
Once upon a time, in a small village in Borneo Island, there lived a mother and her daughter. The daughter was popular among villagers because of her beautiful face but she has bad behavior. She always spent her time in front of the mirror admiring her beautiful face. She never helped her mother to fulfill their daily needs. The daughter always made her mother sad. However, the mother still loved her very much.

One day, the girl asked her mother to buy her a new gown. The mother refused it because she had no money. Because the mother loved her daughter so much, she finally bought her a new gown.

Both went to the market. But the daughter asked her mother to walk behind because she was embarrassed if people saw them together. Once again, because of her love, the mother obeyed the daughter’s request.

Along the way home, the daughter still walked in front of her mother. People passing asked about the woman behind her. The daughter answered that she was not her mother but her servant. The mother kept silent. But inside her deep heart, she prayed to God to punish her daughter.

Suddenly, her daughter’s legs turned into stone. The daughter realized that it was because she had hurt her mother’s feelings. She begged her mother to forgive but it was too late.

Slowly, her body also turned into stone. Though the daughter had become a stone, the tears were still seen, which was why the stone was called Batu Menangis.

Moral of the story: Never hurt your parent’s feelings.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Batu yang Menangis
Dahulu kala, di sebuah desa kecil di Pulau Kalimantan, hiduplah seorang ibu dan putrinya. Putrinya populer di kalangan penduduk desa karena wajahnya yang cantik tetapi dia memiliki perilaku yang buruk. Dia selalu menghabiskan waktunya di depan cermin untuk mengagumi wajahnya yang cantik.

Dia tidak pernah membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Anak perempuan itu selalu membuat ibunya sedih. Namun, sang ibu tetap sangat menyayanginya.

Suatu hari, gadis itu meminta ibunya untuk membelikannya gaun baru. Sang ibu menolaknya karena dia tidak punya uang. Karena sang ibu sangat mencintai putrinya, dia akhirnya membelikannya gaun baru.

Keduanya pergi ke pasar. Namun sang putri meminta ibunya untuk berjalan di belakang karena malu jika orang melihat mereka bersama. Sekali lagi, karena cintanya, sang ibu menuruti permintaan putrinya.

Sepanjang perjalanan pulang, sang putri masih berjalan di depan ibunya. Orang-orang yang lewat bertanya tentang wanita di belakangnya. Anak perempuan itu menjawab bahwa dia bukan ibunya tetapi pelayannya. Sang ibu terdiam.

Namun di lubuk hatinya yang terdalam, dia berdoa kepada Tuhan untuk menghukum putrinya. Tiba-tiba, kaki putrinya berubah menjadi batu. Putrinya menyadari bahwa itu karena dia telah menyakiti perasaan ibunya.

Dia memohon kepada ibunya untuk memaafkan tetapi sudah terlambat. Perlahan, tubuhnya juga berubah menjadi batu. Meskipun putrinya telah menjadi batu, tetapi air mata masih terlihat, itulah sebabnya batu itu disebut Batu Menangis.

Pesan moral: Jangan pernah menyakiti perasaan orang tua.

3. Fox and A Cat
One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature, boasted how clever she was. ‘Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual enemies, the dogs,’ she said.

“I know only one trick to get away from dogs,’ said the cat. “You should teach me some of yours!”

“Well, maybe someday, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,” replied the fox airily.

Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and louder – the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. “This is the trick I told you about, the only one I know,” said the cat.”‘Which one of your hundred tricks are you going to use?”

The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.

Moral of the story: A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Rubah dan Seekor Kucing
Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong, membual tentang betapa pintarnya dia. “Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh dari musuh kita bersama, yaitu anjing,” katanya.

“Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing,” kata kucing. “Kamu harus mengajariku beberapa trikmu!”

“Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa trik yang sederhana,” jawab rubah.

Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong semakin keras. Anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. “Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya yang saya tahu,” kata kucing. “Mana salah satu dari seratus trik anda yang anda akan gunakan?’

Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.

Pesan moral: Satu rencana yang pasti lebih baik daripada banyak rencana yang meragukan.

4. The Ant and the Dove
One hot day, an ant was seeking some water. After walking around for a moment, she came to a spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she slipped and fell unintentionally into the water.

She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble, the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely to dry ground.

Not long after that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove, hoping to trap it in this way.

Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter dropped his net and the dove flew away quickly from this net.

Moral of the story: One good turn deserves another.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Semut dan Merpati
Pada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia sampai ke sebuah mata air. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.

Dia bisa saja tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu.

Lalu semut bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering. Tidak lama setelah itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati, berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .

Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang cepat keluar dari jaring tersebut.

Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain.

5. Pinocchio
In the past, there was a puppeteer whose name was Geppetto. He was eager to have a son very much but his wife passed away several years ago. One day, he got an idea to make a puppet in order not to be lonely again. He made a puppet all day long.

Finally, in the morning he had finished his work and he named the puppet Pinocchio. Soon he felt lonely again since Pinocchio couldn’t walk or talk by itself. One night, Geppetto prayed to God to become a real boy. He always thought it in his mind in his dream.

The next morning, he was surprised that Pinocchio was alive. He taught Pinocchio how to walk, how to read, how to speak and to do other things as human. He then studied at an elementary school.

One day, Pinocchio felt bored and it made him go home late. When Pinocchio finally came home, Geppetto asked him. He said that he was in school but he wasn’t. Instantly, Pinocchio’s nose grew longer and longer and it meant that Pinocchio had lied.

The next morning, Pinocchio was kidnaped by the owner of the circus. Pinocchio soon became a slave for the circus. He was so famous because he was a puppet which could talk. Geppetto worried about him because Pinocchio had not been going home for almost two days.

He tried to find Pinocchio everywhere but he found nothing. When he searched for him on the sea, a big wave smashed him. He was then in the whale’s stomach when he awoke. He couldn’t find the way to go out.

On the other side, Pinocchio finally could escape out from the circus. He came home but nobody was there. Later on, he searched Geppetto in the sea. He had the same accident as Geppetto and he met Geppetto in the whale’s stomach.

Both of them got out of its stomach by making a fire. In the end of the story, they went home together and lived happily ever after.

Moral of the story: Do not ever lie.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Pinocchio

Di suatu masa, ada seorang pembuat boneka kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin sekali memiliki anak laki-laki tapi istrinya meninggal beberapa tahun sebelumnya. Suatu hari, ia mendapat ide untuk membuat boneka agar tidak kesepian lagi. Dia membuat boneka kayu itu sepanjang hari. Akhirnya, di pagi hari ia selesai mengerjakannya dan dia beri nama boneka itu Pinocchio. Setelah itu ia merasa kesepian lagi karena Pinocchio tidak bisa berjalan atau berbicara. Suatu malam, Geppetto berdoa kepada Tuhan untuk menjadikannya seorang anak yang nyata. Dia selalu memikirkan itu dalam pikirannya.

Pada keesokan harinya, ia terkejut karena Pinocchio hidup. Dia mengajari Pinocchio cara berjalan, cara membaca, cara berbicara dan melakukan hal-hal lain selayaknya manusia. Dia kemudian belajar di sebuah sekolah dasar. Suatu hari, Pinocchio merasa bosan dan itu membuatnya pulang terlambat. Ketika Pinocchio akhirnya pulang, Geppetto bertanya. Dia mengatakan bahwa ia berada di sekolah tapi sebenarnya dia tidak di sekolah. Seketika, hidung Pinokio tumbuh lebih panjang lagi dan lagi dan itu berarti bahwa Pinocchio telah berbohong.

Keesokan paginya, Pinocchio diculik oleh seorang pemilik sirkus. Pinocchio kemudian menjadi budak untuk sirkus tersebut. Dia begitu terkenal karena ia adalah boneka yang bisa bicara. Geppetto khawatir tentang dia karena Pinocchio belum pulang selama hampir dua hari. Dia mencoba untuk menemukan Pinocchio mana-mana tapi ia tidak menemukannya. Ketika ia mencari dia di laut, gelombang besar menghempaskan dirinya. Dia kemudian berada di perut ikan paus ketika ia terbangun. Dia tidak bisa menemukan cara untuk pergi keluar dari sana.

Di sisi lain, Pinocchio akhirnya bisa melarikan diri keluar dari sirkus itu. Dia pulang tapi tidak ada siapa-siapa di rumahnya. Akhirnya, ia mencari Geppetto di laut. Dia mendapat kecelakaan yang sama seperti yang dialami Geppetto dan ia bertemu Geppetto dalam perut ikan paus. Keduanya keluar dari perut tersebut dengan membuat api. Di akhir cerita, mereka pulang bersama-sama dan hidup bahagia selamanya.

Pesan moral: Jangan pernah berbohong.

6. Malin Kundang
A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra, a woman and her son lived. They were Malin Kundang and her mother. Her mother was a single parent because Malin Kundang’s father had passed away when he was a baby. Malin Kundang had to live hard with his mother.

Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to the sea to catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sell the caught fish in the town.

One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant’s ship which was being raided by a small band of pirates. He helped the merchant. With his bravery and power, Malin Kundang defeated the pirates. The merchant was so happy and thanked him. In return, the merchant asked Malin Kundang to sail with him. To get a better life, Malin Kundang agreed. He left his mother alone.

Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and was helped by many ship crews loading trading goods. Perfectly he had a beautiful wife too. When he was sailing his trading journey, his ship landed on a beach near a small village. The villagers recognized him. The news ran fast in the town; “Malin Kundang has become rich and now he is here”.

An old woman ran to the beach to meet the new rich merchant. She was Malin Kundang’s mother. She wanted to hug him, releasing her sadness of being lonely after so long a time. Unfortunately, when the mother came, Malin Kundang who was in front of his well dressed wife and his ship crews denied meeting that old lonely woman. For three times her mother begged Malin Kundang and for three times he yelled at her. At last Malin Kundang said to her “Enough, old woman! I have never had a mother like you, a dirty and ugly woman!” After that he ordered his crews to set sail. He would leave the old mother again but in that time she was full of both sadness and anger.

Finally, enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn’t apologize. Malin Kundang just laughed and really set sail. In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his ship. He fell on a small island. It was really too late for him to avoid his curse. Suddenly, he turned into a stone.

Moral of the story: No matter how good we are, never be ashamed of our parents and where we come from.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Malin Kundang
Dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera Barat, seorang wanita dan putranya tinggal. Mereka adalah Malin Kundang dan ibunya. Ibunya adalah orang tua tunggal karena ayah Malin Kundang telah meninggal ketika dia masih bayi. Malin Kundang harus hidup susah bersama ibunya.

Malin Kundang adalah anak yang sehat, rajin, dan kuat. Dia biasanya pergi ke laut untuk menangkap ikan. Setelah mendapatkan ikan, dia akan membawanya ke ibunya, atau menjual ikan yang ditangkap di kota.

Suatu hari, ketika Malin Kundang sedang berlayar, dia melihat kapal saudagar yang sedang didatangi oleh sekelompok kecil bajak laut. Dia membantu pedagang itu. Dengan keberanian dan kekuatannya, Malin Kundang berhasil mengalahkan para bajak laut. Pedagang itu sangat senang dan berterima kasih padanya. Sebagai imbalannya saudagar itu meminta Malin Kundang untuk berlayar bersamanya. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Malin Kundang setuju. Dia meninggalkan ibunya sendirian.

Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi kaya raya. Dia memiliki kapal yang besar dan dibantu oleh banyak awak kapal yang memuat barang dagangan. Kehidupannya sempurna, dia punya istri yang cantik juga. Ketika ia sedang berlayar dalam perjalanan dagangnya, kapalnya mendarat di sebuah pantai dekat sebuah desa kecil. Penduduk desa mengenalinya. Berita itu tersebar cepat di desa; “Malin Kundang telah menjadi kaya dan sekarang dia ada di sini”.

Seorang wanita tua berlari ke pantai untuk menemui saudagar kaya yang baru datang. Dia adalah ibu Malin Kundang. Dia ingin memeluknya, melepaskan kesedihannya karena kesepian setelah sekian lama tak bertemu. Sayangnya, ketika sang ibu datang, Malin Kundang yang berada di depan istrinya yang berpakaian rapi dan awak kapalnya malah membantah bertemu dengan wanita tua yang kesepian itu. Tiga kali ibunya memohon Malin Kundang dan tiga kali dia berteriak padanya.

Akhirnya Malin Kundang berkata kepadanya, “Cukup, wanita tua! Aku tidak pernah memiliki ibu sepertimu, wanita kotor dan jelek!” Setelah itu ia memerintahkan anak buahnya untuk berlayar. Dia akan meninggalkan ibu tua itu lagi tetapi pada saat itu dia penuh dengan kesedihan dan kemarahan.

Akhirnya, marah, dia mengutuk Malin Kundang bahwa dia akan berubah menjadi batu jika dia tidak meminta maaf. Malin Kundang hanya tertawa dan benar-benar berlayar. Di laut yang tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal besarnya hancur dan sudah terlambat bagi Malin Kundang untuk meminta maaf. Dia terlempar oleh gelombang keluar dari kapalnya. Dia jatuh di sebuah pulau kecil. Sudah terlambat baginya untuk menghindari kutukannya. Tiba-tiba, dia berubah menjadi batu.

Pesan moral: Sehebat apa pun kita, jangan pernah malu dengan orang tua dan tempat kita berasal.

7. The Story of Toba Lake
Once upon a time, there was a man who was living in north Sumatra. He lived in a simple hut in a farming field. He did some gardening and fishing for his daily life.

One day, while the man was fishing, he caught a big golden fish in his trap. It was the biggest catch he ever had in his life. Surprisingly, this fish turned into a beautiful princess. He fell in love with her and proposed to her as his wife. She said; “Yes, but you have to promise not to tell anyone about the secret that I was once a fish, otherwise there will be a huge disaster”. The man made the deal and they got married, lived happily and had a daughter.

Few years later, this daughter would help bring lunch to her father out in the fields. One day, his daughter was so hungry that she ate his father’s lunch. Unfortunately, he found out and got furious, and shouted; “You damned daughter of a fish”. The daughter ran home and asked her mother. The mother started crying, feeling sad that her husband had broken his promise.

Then she told her daughter to run up the hills because a huge disaster was about to come. When her daughter left, she prayed. Soon there was a big earthquake followed by non-stop pouring rain. The whole area got flooded and became Toba Lake. She turned into a fish again and the man became the island of Samosir.

Moral of the story: Never break a promise.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Danau Toba
Alkisah, ada seorang pria yang tinggal di Sumatera Utara. Dia tinggal di sebuah gubuk sederhana di ladang pertanian. Dia melakukan beberapa pekerjaan seperti berkebun dan memancing untuk kehidupan sehari-hari.

Suatu hari, ketika pria itu sedang memancing, dia menangkap seekor ikan emas besar. Itu adalah tangkapan terbesar yang pernah dia dapatkan dalam hidupnya. Anehnya, ikan ini berubah menjadi putri cantik.

Dia jatuh cinta padanya dan melamarnya sebagai istrinya. Dia berkata; “Ya, tapi kamu harus berjanji untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang rahasia bahwa aku pernah menjadi ikan, jika tidak, akan ada bencana besar”. Pria itu membuat kesepakatan dan mereka menikah, hidup bahagia dan memiliki seorang putri.

Beberapa tahun kemudian, putri ini akan membantu membawakan makan siang untuk ayahnya di ladang. Suatu hari, putrinya sangat lapar sehingga dia memakan makan siang ayahnya. Sayangnya, dia mengetahuinya dan menjadi marah, dan berteriak; “Kau putri ikan terkutuk”. Anak perempuan itu berlari pulang dan bertanya kepada ibunya. Sang ibu mulai menangis, merasa sedih karena suaminya telah melanggar janjinya.

Kemudian dia menyuruh putrinya untuk lari ke atas bukit karena bencana besar akan segera datang. Ketika putrinya pergi, dia berdoa. Tak lama kemudian terjadilah gempa bumi besar yang diikuti dengan hujan deras yang tidak henti-hentinya. Seluruh daerah itu terendam banjir dan menjadi Danau Toba. Dia berubah menjadi ikan lagi dan pria itu menjadi pulau Samosir.

Pesan moral: Jangan pernah mengingkari janji.

8. Sangkuriang and Tangkuban Perahu Mountain
One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang became desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought of shooting his own dog. Then he took the dog’s liver and carried it home.

Soon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang’s, his own dog. So, She was very angry and hit Sangkuriang’s head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scarred and then cast away from their home.

Years go by, Sangkuriang had traveled to many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and fell in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang’s head. It matched her son’s wound who had left several years earlier. Soon she realized that she fell in love with her own son.

She couldn’t marry him but how to say it. Then, she found the way. She needed a lake and a boat for celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night. He built a lake. With dawn just a moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.

Sangkuriang failed to marry her. She was very angry and kicked the boat. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.

Moral of the story: Be honest because honesty will bring goodness and happiness in the future.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Sangkuriang dan Gunung Tangkuban Perahu
Suatu hari, Dayang Sumbi mengajak putranya pergi berburu bersama anjing kesayangannya, Tumang. Setelah berburu seharian, Sangkuriang menjadi putus asa dan khawatir karena tidak berburu rusa. Kemudian dia berpikir untuk menembak anjingnya sendiri. Kemudian dia mengambil hati anjing itu dan membawanya pulang.

Tak lama kemudian Dayang Sumbi mengetahui bahwa itu bukan kijang melainkan milik Tumang, anjingnya sendiri. Jadi, Dia sangat marah dan memukul kepala Sangkuriang. Dalam kejadian itu, Sangkuriang terluka dan kemudian diusir dari rumah mereka.

Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang telah melakukan perjalanan ke banyak tempat dan akhirnya tiba di sebuah desa. Dia bertemu dengan seorang wanita cantik dan jatuh cinta padanya. Saat mereka sedang mendiskusikan rencana pernikahan mereka, Wanita itu melihat luka di kepala Sangkuriang. Itu cocok dengan luka putranya yang telah pergi beberapa tahun sebelumnya. Segera dia menyadari bahwa dia jatuh cinta dengan putranya sendiri.

Dia tidak bisa menikah dengannya tetapi bagaimana mengatakannya. Kemudian, dia menemukan jalannya. Dia membutuhkan sebuah danau dan perahu untuk merayakan hari pernikahan mereka. Sangkuriang harus membuatnya dalam satu malam. Dia membangun sebuah danau. Dengan fajar hanya beberapa saat lagi dan perahu hampir selesai. Dayang Sumbi harus menghentikannya. Kemudian, dia menerangi ufuk timur dengan kilatan cahaya. Itu membuat ayam berkokok untuk hari yang baru.

Sangkuriang gagal menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu. Terasa berakhir dan menjadi gunung Tangkuban Perahu Bandung

Pesan moral: Bersikaplah untuk jujur karena kejujuran akan membawa kebaikan dan kebahagiaan di kemudian hari.

Kesimpulan :

Dalam storytelling, ada pesan moral yang bisa diambil dari setiap cerita. Pesan moral tersebut bisa berupa nilai-nilai positif seperti kejujuran, ketabahan, keberanian, kesederhanaan, kebaikan hati, dan sebagainya.

Dengan membaca dan memahami cerita, kita bisa mengambil pelajaran dan inspirasi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, storytelling juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif kita seperti imajinasi, kreativitas, dan daya ingat.

Oleh karena itu, storytelling tidak hanya sekedar hiburan, namun juga memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan diri kita. Dengan membaca dan mendengarkan cerita, kita bisa mengembangkan kemampuan berpikir, meningkatkan pemahaman tentang kehidupan, dan memperkaya kosakata kita.




Berita Terkait

Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi yang Beradap
Beyond Proklamasi: Kisah Heroik Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan Kemerdekaan
Cara Mendaftar KIP Kuliah kuliah.kemdikbud.go.id Yang Benar
Siapa Abah Aos: Ulama Sufi dan Mursyid ke-38 TQN Suryalaya
Mengajarkan Kasih Sayang pada Orangtua Melalui Dongeng Malin Kundang
Menyambut Bulan Syaban: Tanggal Hijriah dan Doa Awal Bulan
Weekday Artinya? Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya
Cara Penulisan yang Tepat untuk Partikel “-pun” dalam Bahasa Indonesia

Berita Terkait

Senin, 11 Maret 2024 - 22:01 WITA

Peran Keluarga dalam Membangun Demokrasi yang Beradap

Kamis, 29 Februari 2024 - 23:05 WITA

Beyond Proklamasi: Kisah Heroik Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan Kemerdekaan

Selasa, 13 Februari 2024 - 22:16 WITA

Cara Mendaftar KIP Kuliah kuliah.kemdikbud.go.id Yang Benar

Senin, 12 Februari 2024 - 15:51 WITA

Siapa Abah Aos: Ulama Sufi dan Mursyid ke-38 TQN Suryalaya

Sabtu, 10 Februari 2024 - 21:39 WITA

Mengajarkan Kasih Sayang pada Orangtua Melalui Dongeng Malin Kundang

Sabtu, 10 Februari 2024 - 19:15 WITA

Menyambut Bulan Syaban: Tanggal Hijriah dan Doa Awal Bulan

Sabtu, 10 Februari 2024 - 09:46 WITA

Weekday Artinya? Pengertian dan Penjelasan Lengkapnya

Sabtu, 10 Februari 2024 - 09:20 WITA

Cara Penulisan yang Tepat untuk Partikel “-pun” dalam Bahasa Indonesia

Berita Terbaru

Humaniora

KERAJAAN CALCA DIUJUNG TANDUK

Kamis, 14 Mar 2024 - 07:16 WITA

Terkini

“Meritokrasi Is Utopsi”

Kamis, 14 Mar 2024 - 07:08 WITA